Penjelasan Sudirman Said Usai PP Muhammadiyah Kecam Klaim PTMA Saksi AMIN

Jakarta

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam Tim Sukses Pasangan Anies BaswedanMuhaimin Iskandar, Tamsil Linrung, karena mengklaim 72 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bakal bergerak menjadi saksi mengawal suara Anies-Cak Imin. Wakil Ketua Timnas AMIN Sudirman Said memberikan penjelasan terkait ini.

“Timnas AMIN menghormati kemandirian semua organisasi yang terus ingin menjaga netralitas. Terlebih organisasi yang sangat kredibel dan panjang usianya, seperti Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah punya sejarah panjang dengan jaringan amal usaha yang sangat luas, termasuk ratusan perguruan tinggi,” kata Sudirman kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

Sudirman memandang selama pemilu muncul interaksi yang terjadi antarpribadi dari berbagai organisasi, termasuk Muhammadiyah. Dia menyebut interaksi itu menghadirkan antusiasme dari kalangan timnas AMIN.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dalam proses pemilu ini pasti ada interaksi antara pribadi-pribadi dari organisasi manapun, termasuk Muhammadiyah. Interaksi itu tentu saja telah menghadirkan antusiasme dari kalangan Timnas AMIN. Sehingga antusiasme itu terbawa dalam forum publik,” katanya.

Sudirman pun menyampaikan permohonan maaf atas klaim tersebut. Dia menegaskan pihaknya menghormati sikap Muhammadiyah.

“Perkenankan kami mohon maaf bila ada kesan seolah-olah kalangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah akan memihak salah satu paslon dalam pilpres ini,” ujar dia.

“Kami di Timnas AMIN menaruh hormat sepenuhnya sikap ‘imparsial’ Persyarikatan Muhammadiyah, beserta seluruh unit amal usahanya. Karena Muhammadiyah adalah aset bangsa yang harus mempertahankan kemandiriannya, dan menjaga jarak kepada semua kekuatan Politik,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua PPM bidang Pendidikan, Seni Budaya dan Olahraga Irwan Akib menegaskan bahwa PTMA merupakan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah. Menurutnya, kebijakan PTMA harus sejalan dengan Muhammadiyah, termasuk masalah politik praktis.

“Sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, kami tegaskan PTMA tidak terlibat urusan politik praktis dan tidak memiliki tautan dengan timses manapun, apalagi sampai digerakkan pihak lain untuk menjadi pelaksana kegiatan tertentu,” kata Irwan berdasarkan siaran pers PP Muhammadiyah, Rabu (20/12).

Sikap Muhammadiyah, kata Irwan, telah ditegaskan dalam Rapat Konsolidasi Nasional pada November 2023 lalu di Yogyakarta. Dalam rakornas itu ditegaskan, Muhammadiyah tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu.

Dengan begitu, Irwan membantah klaim terkait akan menggerakkan PTMA untuk kegiatan tertentu seperti menjadi saksi paslon. Dia menegaskan hal itu tidak benar dan merupakan pernyataan yang tidak berdasar.

(fca/whn)

Pantau Pemilu

Cek rekam jejak, visi misi, profil, hingga berita terkini pasangan Capres dan Cawapres favoritmu di Pemilu 2024 sekarang!

Lihat

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *