TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Warga RT 15 Dusun Teluk Lombok, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur secara bergantian melakukan patroli di Pantai Teluk Lombok.
Pascainsiden buaya memangsa manusia di Pantai Teluk Lombok, Kutim, destinasi yang cukup menarik pengunjung tersebut sempat ditutup dan menjadi trauma bagi para pengunjung.
Terbukti, usai insiden buaya menerkan manusia di Pantai Teluk Lombok, secara drastis pengunjung tidak ada yang berwisata ke Pantai Teluk Lombok.
Baca juga: Selama Libur Lebaran, Pemilik Pondok di Pantai Teluk Lombok Sangatta Banjir Orderan
“Iya setelah ditangkap oleh BKSDA dan KLHK itu, tak ada lagi muncul buaya-buaya lain di Pantai Teluk Lombok,” ujar Ketua RT 15, Dusun Teluk Lombok, Desa Sangkima, Sangatta Selatan, Imam Mahmudi (46), Kamis (25/1/2024).
Lalu memasuki pertengahan tahun 2023 lalu saat masa libur lebaran, Pantai Teluk Lombok kembali ramai hingga sekarang ini meskipun hanya saat libur panjang.
Namun, pihaknya terus mengimbau kepada pengunjung Pantai Teluk Lombok agar tidak mandi atau bermain air hingga ke tengah-tengah Pantai Teluk Lombok.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi kembali insiden yang mengerikan tersebut.
“Kemarin pas tahun baru sudah mulai ramai, kita penduduk setempat bagi tugas patroli di Pantai Teluk Lombok,” ucapnya.
Dalam patroli tersebut, ia membagi wargnya menjadi beberapa kelompok untuk bergantian melakukan patroli keamanan pantai.
“Kami penduduk setempat patroli lebaran, tahun baru, pas hari-hari besar, naik ketingting secara bergantian,” pungkasnya. (Nurila Firdaus)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya