TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong-Tenggarong Seberang akan diaspal ulang.
Pengaspalan ruas jalan dengan panjang 700 meter tersebut diaspal dengan metode lapis ulang, yakni menggunakan material bubur aspal emulsi, dengan ketebalan 4 hingga 6 milimeter (mm).
Untuk memperlancar pekerjaan tersebut, arus lalu lintas satu arah akan diberlakukan selama satu pekan ke depan, 11-17 Desember 2023.
Demikian yang disampaikan Jabatan Fungsional Penata Kelola Jalan dan Jembatan, Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Yudi Irawan.
“Jembatan itu bukan ditutup total, artinya satu jalur kita buka selama pelaksanaan pengaspalan,” kata Yudi kepada TribunKaltim.co, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Upaya Pelestarian Budaya Nenek Moyang, Bupati Kukar Apresiasi Festival Seni Budaya di Buluq Sen
Ia melanjutkan bahwa rencana tersebut telah dilakukan uji simulasi oleh Satlantas Polres Kukar bersama Dinas Perhubungan Kukar, Jumat (8/12/23) kemarin.
Untuk keamanan bersama, kendaraan berat dilarang melintas sementara pada pukul 08.00 sampai 14.00 Wita.
Kemudian, penutupan jalan tersebut tidak berlaku untuk kendaraan seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran dan kendaraan suplai BBM dan BBG.
Pihaknya juga akan membuat banner pengumuman yang akan dipasang di sekitar Patung Lembuswana Tenggarong Seberang dan simpang Pal 5 Tenggarong.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum juga telah berkoordinasi dengan Satlantas dan Dishub Kukar untuk menjaga dan mengatur arus lalu lintas di atas jembatan secara bergantian.
“Insya Allah ada (penjagaan), karena sudah beberapa kali koordinasi bersama,” tutupnya.
Baca juga: Resmikan LKSA Bayan Berbagi Asa, Bupati Kukar Apresiasi PT Bayan Group
Segera Pasang Alat SHMS
Sebagaimana diketahui, perbaikan ruas jalan pada Jembatan Kutai Kartanegara merupakan upaya yang dilakukan Dinas PU Kukar untuk pemenuhan aspek jembatan sesuai standar nasional.
Selain melalukan pengaspalan ulang, Jembatan Kutai Kartanegara juga akan dipasang alat Structure Health Monitoring System (SHMS) untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya gangguan atau kelainan pada struktur jembatan.