DPR: Perlu Ada Lembaga Khusus yang Bertanggung Jawab Mendongkrak Tingkat Literasi di Indonesia

Andreas Hugo Pareira Anggota Komisi X DPR RI mengatakan, butuh lembaga khusus yang bertanggung jawab mendongkrak tingkat literasi di Indonesia.

Karena, berdasarkan data Tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia berada pada urutan ke-74 untuk tes literasi, urutan ke-73 untuk matematika, dan urutan ke-71 untuk sains dari 79 negara partisipan pada tahun 2018.

Tes PISA adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

“Tes Perolehan skor PISA tersebut mencerminkan pendidikan Indonesia secara umum belum berhasil membentuk peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).

Maka dari itu, Andreas menegaskan dibutuhkan lembaga setingkat kementerian yang khusus mengurusi literasi karena penting sebagai respons atas rendahnya nilai tes PISA negara Indonesia.

Bahkan, pada tingkat ASEAN, skor PISA Indonesia berada di bawah Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Secara konsisten, Panja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) Komisi X DPR menyerap aspirasi yang berasal dari berbagai jenis stakeholder termasuk di Kabupaten Sleman ini.

Sebagai informasi, Panja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) merupakan upaya DPR mendukung Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas literasi baca di Indonesia melalui pemberdayaan peran perpustakaan.

“Ke depan penting bagi negara untuk memperhatikan aspek literasi ini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia dan tumbuh berkembangnya suatu peradaban masyarakat,” imbuhnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, sebenarnya dalam pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin salah satu program prioritasnya dalam membangun kualitas sumber daya manusia.

“Salah satu aspek yang berkaitan adalah peningkatan literasi. Sementara kondisi saat ini tingkat literasi di kalangan mahasiswa kita masih tergolong rendah,” pungkasnya.(rid/ipg)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *