Bertemu Wamenag, Dubes Pakistan Ungkap Rencana Kerjasama Moderasi Beragama

Pertemuan delegasi Pakistan dengan Wamenag Saiful Rahmat Dasuki

Jakarta (Kemenag) — Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menerima kunjungan Duta Besar Pakistan di Kantor Kementerian Agama Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Pakistan Ameer Khurram Rathore menyatakan keinginan negaranya untuk dapat membangun kerjasama penguatan moderasi beragama dengan Indonesia.

“Kami dari Kedutaan Besar Pakistan beserta dengan rombongan lainnya, hadir di sini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bersama dan kerjasama di bidang moderasi beragama, demokrasi, pendidikan, keberagaman dan lainnya,” kata Duta Besar Pakistan Ameer Khurram Rathore, Selasa (28/11/2023).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Wawan Djunaedi, Kabag Kerjasama Luar Negeri Khoirul Huda Basyir, Kepala Bidang Harmonisasi Umat Beragama Anwarudin Ambary, dan Kepala Bidang Bina Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan Fajar Adhi Nugroho.

Lebih lanjut, Duta Besar Pakistan Ameer Khurram Rathore yang turut mengajak perwakilan ulama-ulama Pakistan juga mengungkapkan keinginannya untuk belajar terkait pengelolaan organisasi masyarakat keagamaan di Indonesia.

“Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki pengalaman panjang dan best practices tekait dengan pengelolaan organisasi masyarakat. Indonesia bahkan memiliki ormas agama besar yang memberikan banyak pengaruh kepada kehidupan mayarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah,” kata Dubes Ameer.

“Karena pengalaman ini, kami ingin belajar dari Indonesia,” imbuhnya.

Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menyambut baik rencana dari Pakistan. Ia mengungkapkan, saat ini Indonesia terus berupaya untuk mensosialisasikan penguatan moderasi beragama bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga kepada masyarakat di berbagai belahan dunia.

“Tentu merupakan suatu kehormatan yang sangat baik dan kami berharap hubungan antara Pakistan dan Indonesia, terutama di bidang agama semakin erat,” kata Wamenag.

Ia juga mengungkapkan, ada empat indikator moderasi beragama yang mampu menjadi pilar penting bagi terciptanya stabilitas dan pembangunan bangsa. Empat indikator tersebut adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta menghargai budaya lokal.

“Indonesia dapat kokoh sampai saat ini karena Pancasila. Pancasila yang menyatukan kami dari berbagai perbedaan yang jumlahnya sangat beraneka ragam. Pancasila dirangkum dari berbagai budaya lokal yang berkembang di Indonesia,” ujar Wamenag Saiful Rahmat Dasuki.

Pertemuan yang penuh keakraban ini ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh Wakil Menteri Agama dan Duta Besar Pakistan. (Zuhrah)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *